Merak, IdHeadline.com - Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan kru pelayaran terhadap ancaman medis di tengah laut, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banten menggelar Pelatihan Kegawatdaruratan Medis di Kapal. Bertempat di ruang rapat KKP Banten, kegiatan ini diikuti oleh 140 peserta dari berbagai perusahaan pelayaran yang beroperasi di Pelabuhan ASDP Merak.
Kepala KKP Kelas II Banten, Dr. Sedya Dwisangka atau akrab disapa Dr. Ongky, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari antisipasi menghadapi arus mudik Lebaran serta momentum liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Kegiatan ini bertujuan mengantisipasi kondisi kegawatdaruratan di atas kapal. Kami tidak hanya siapkan posko kesehatan di pelabuhan, tetapi juga membekali kru kapal agar tanggap terhadap pertolongan pertama,” ujar Dr. Ongky.
Materi Komprehensif, Pemateri Profesional
Dipandu oleh Dr. Bernard sebagai ketua panitia, pelatihan ini menghadirkan narasumber dengan pengalaman dan kompetensi tinggi:
·
Dr. Siska:
Penanganan kegawatdaruratan jantung
·
Dr. Arriatna: Penanganan luka bakar dan korban tenggelam
· Bidan Marwati & Tim 119: Penanganan kegawatdaruratan kebidanan dan patah tulang
Dengan kasus-kasus nyata yang sering terjadi di atas kapal, para peserta diberi pelatihan praktis dan simulasi langsung, menjadikan pelatihan ini bukan sekadar teori, tetapi juga respons taktis di medan sebenarnya.
Apresiasi dari Stakeholder Pelayaran
Wiweko Agung W., Sekretaris Gapasdap yang hadir bersama perwakilan BPTD, Sopian, menyambut baik inisiatif ini:
“Setelah vakum pelatihan karena pandemi, kegiatan ini sangat bermanfaat. Ilmu yang didapat bisa langsung diterapkan. Kami berharap ini bisa menjadi agenda rutin,” ungkapnya.
Temuan di Lapangan: Banyak Kapal Belum Standar
Dalam sesi evaluasi, KKP Banten mengungkapkan bahwa dari lebih 20 kapal yang telah diperiksa, masih banyak yang belum memenuhi standar kelengkapan medis. Mulai dari obat-obatan darurat hingga peralatan P3K yang seharusnya wajib tersedia.
“Ini menjadi PR bersama. Kami akan terus berkoordinasi dengan perusahaan pelayaran agar sebelum arus mudik, kapal-kapal benar-benar siap secara medis,” tegas Dr. Ongky.
Dorong Revisi UU Kesehatan: Suara dari Laut untuk Legislasi
Menariknya, kegiatan ini juga menjadi ajang public hearing terkait Rencana Perubahan Undang-Undang Kesehatan, bagian dari inisiatif nasional yang digagas oleh Baleg DPR RI. Dalam diskusi ini, KKP Banten melibatkan stakeholder pelabuhan seperti ASDP, Gapasdap, INFA, dan BPTD untuk menyuarakan kebutuhan kesehatan di sektor pelayaran.
“Kami ingin memastikan bahwa revisi UU Kesehatan nantinya benar-benar menyentuh kebutuhan lapangan, bukan sekadar normatif,” tandas Dr. Ongky.
Pesan Penting Jelang Mudik: Sehat, Siap, dan Tertib
Menjelang arus mudik, masyarakat diimbau mempersiapkan perjalanan dengan baik. Dr. Ongky menyarankan agar calon pemudik membawa obat pribadi, cukup minum, pastikan vaksinasi lengkap, dan membeli tiket secara online jauh-jauh hari.
“Mudik harus sehat, jangan tergesa-gesa. Kami ingin masyarakat bisa pulang kampung dengan aman dan nyaman,” tutupnya.
Reporter: Welly
Editor: Tim IDHeadline.com
Media: www.Idhedlinae.com
Kategori: Kesehatan Maritim | Transportasi | Arus Mudik 2023