Acara ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan (OKP) seperti Ketua Umum DPP KNPI Ilyas Indra, Ketua Umum DPP Wirakarya Neli Sadek, Sekjen Bakornas Fokusmaker Prasetyo Wibowo, Ketum DPP AMMDI Safrin Yusuf, Ketum DPP AMSI Ade Akbar Ghadafi, serta Ketua OKK DPP KNPI Guntur Setiawan.
Dialog membahas berbagai isu strategis menjelang Pemilu 2024, seperti sistem pemilu terbuka vs tertutup, bonus demografi generasi Y dan Z, serta peran media sosial dalam menyampaikan gagasan politik. Dalam forum ini, OKP Kekaryaan juga menyatakan sikap mendukung Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden RI pada Pemilu 2024, sesuai hasil Munas Partai Golkar.
Pendidikan dan Partisipasi Politik
Mengawali acara, Ketua Umum DPP KNPI Ilyas Indra menyerahkan beasiswa kepada puluhan anggota OKP melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan AMSI, AMMDI, Fokusmaker, dan Wirakarya. Ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan utama mencerdaskan bangsa.
“Pendidikan adalah cara terbaik untuk mencerdaskan anak bangsa. Kami ingin generasi muda terlibat aktif, jangan hanya menonton di pinggir lapangan politik,” ujar Ilyas, yang juga Sekjen DPP Soksi.
Ilyas juga mengingatkan bahwa partai politik merupakan instrumen negara untuk mengeksekusi arah kebijakan nasional. Ia menyoroti potensi bonus demografi, yang menyumbang sekitar 170 juta jiwa dari populasi Indonesia, sebagai kekuatan besar pemuda dalam menentukan arah bangsa ke depan.
Sorotan terhadap Gen Z dan Media Sosial
Safrin Yusuf (Ketum DPP AMMDI) mengangkat hasil survei CSIS yang menunjukkan partisipasi politik Gen Z masih rendah, hanya sekitar 20%. Ia mendorong peningkatan kesadaran politik melalui pemanfaatan media sosial dan literasi digital.
“Informasi di media sosial ibarat peluru. Semakin deras disampaikan, semakin luas pula dampaknya. Maka kita harus menggunakannya secara bijak untuk kampanye edukatif,” tegasnya.
Ia juga menyinggung program pemerintah yang mendorong entrepreneurship di pesantren, sebagai langkah penting dalam membentuk kemandirian ekonomi santri.
Pandangan dan Seruan OKP
Ade Akbar Ghadafi (Ketum DPP AMSI) mengajak pemuda untuk tidak apatis terhadap politik. Ia menekankan pentingnya berpikir kritis dan cerdas, serta memanfaatkan media sosial sebagai sarana personal branding yang positif.
Neli Sadek (Ketum DPP Wirakarya) menambahkan pandangan historis tentang semangat juang pemuda, dengan mencontohkan Sultan Hasanuddin sebagai simbol kekuatan pemuda melawan kolonialisme. Ia menyatakan:
“Tua adalah kebijaksanaan, muda adalah kekuatan. Keduanya harus bersatu untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Sebagai penutup, DPP Wirakarya menyatakan dukungan resmi kepada Airlangga Hartarto sebagai calon presiden 2024.
Menutup dialog, Prof. Dr. Ilyas Indra membagikan puluhan buku hasil karyanya kepada para Ketua Umum OKP sebagai cinderamata intelektual. Ia kembali menekankan pentingnya kemandirian dalam politik.
“Politik memerlukan investasi bukan hanya tenaga dan waktu, tapi juga dana. Karena itu, kita perlu membangun kemandirian politik dari sekarang,” pungkasnya.
Reporter: Vian
Editor: Redaksi IdHeadline.com